TP1 M3
Pada IC 74LS90, kaki CKA dihubungkan ke clock yang berfungsi sebagai pengatur keluaran Q0, sedangkan kaki CKB dihubungkan ke clock untuk mengatur keluaran Q1, Q2, dan Q3. Pada percobaan 2a, CKA dan CKB mendapatkan input dari clock.
Kaki R0(1) dan R0(2) memiliki logika 0, sedangkan R9(1) dan R9(2) masing-masing berlogika 0 dan 1. Hal ini menyebabkan keluaran Q akan menghitung bilangan desimal yang hasilnya terlihat pada LED yang menyala secara acak.
Untuk percobaan 2b, rangkaian yang digunakan adalah rangkaian Asynchronous, di mana kaki CKB mendapatkan input dari keluaran kaki CKA, sehingga nilai CKB bergantung pada nilai CKA di IC 74LS90. Kaki R0 (reset) dan R9 (set) memengaruhi perubahan keluaran Q, menghasilkan nilai yang bervariasi.
Pada IC 74LS90 lainnya, kaki CKA (input A) terhubung ke clock untuk mengatur keluaran Q0, sedangkan kaki CKB (input B) juga terhubung ke clock untuk mengatur keluaran Q1, Q2, dan Q3.
Pada percobaan 2a, CKA dan CKB menerima input dari clock, dengan kondisi R0(1) dan R0(2) berlogika 1 dan 0, menyebabkan keluaran Q melakukan counting dari 0000 hingga 1111 secara tidak berurutan, yang terlihat dari LED yang menyala.
Sementara itu, pada percobaan 2b, rangkaian tetap menggunakan konfigurasi Asynchronous, di mana CKB menerima input dari keluaran CKA, membuat nilai CKB bergantung pada CKA pada IC 74LS90.
Komentar
Posting Komentar